Berjuta cerita
Mengalir deras menganaksungai pada detik yang dipacu
Berkejaran dengan airmata
Berjuta cinta
Dibangun untuk kemudian diruntuhkan sekali tempo
Sejurus lepas simpul ikatan kemudian
Berjuta kenangan
Meracun membusukbangkai pada tanah yang tak terpijak
Terukir tanpa kenal waktu pada dinding yang semu
Berjuta impian
Hanya harap harap cemas sewaktu indah saja
Pencapaian ini butuh darah segar atau nanah yang anyir
Berjuta aku
Menanti semua juta dalam hitungan logika
Berharap sang penulis memberiku anti klimaks yang berkepanjangan
Tak perlu sampai pada akhir yang dipertanyakan
Setidaknya tokoh aku berhak kau bahagiakan
Berjuta kata
Meliuk indah pada tutur yang dikenang
Dan wajahmu masih bercerminkan dalam bingkai disudut kamarku yang remang
Jadi, bingkai kehidupan mana yang akan kau pajang?
No comments:
Post a Comment