20110921

Bingkai

Berjuta cerita
Mengalir deras menganaksungai pada detik yang dipacu
Berkejaran dengan airmata


Berjuta cinta
Dibangun untuk kemudian diruntuhkan sekali tempo
Sejurus lepas simpul ikatan kemudian


Berjuta kenangan
Meracun membusukbangkai pada tanah yang tak terpijak
Terukir tanpa kenal waktu pada dinding yang semu


Berjuta impian
Hanya harap harap cemas sewaktu indah saja
Pencapaian ini butuh darah segar atau nanah yang anyir


Berjuta aku
Menanti semua juta dalam hitungan logika
Berharap sang penulis memberiku anti klimaks yang berkepanjangan
Tak perlu sampai pada akhir yang dipertanyakan
Setidaknya tokoh aku berhak kau bahagiakan


Berjuta kata
Meliuk indah pada tutur yang dikenang
Dan wajahmu masih bercerminkan dalam bingkai disudut kamarku yang remang


Jadi, bingkai kehidupan mana yang akan kau pajang?

20110911

Tanah Genderang

Seorang prajurit
Tersesat di lantai dansa
Nuraninya mengintip
Dari celah gelisah
Ia tak punya kekasih
Dipegangnya ujung bayonet
Bayonet yang ia hanya punya
Seorang prajurit berdansa
Di lantai yang tersesat
Dengan bayonetnya ia melengang
Bak tangan seorang wanita ia genggam
Ini malam terakhir
Sebelum perjuangan memekik
Sebelum adu tembak jadi musik
Berpeluk ia sang prajurit
Yang tersesat di lantai dansa
Pada erat di bayonet
Bayonet yang ia hanya kenal


Kelak cintanya yang tentukan
Pada genderang yang ditabuh
Atau bising yang melengking
Esok
Segala akan berhenti di tanah ini
Atau satu meter kubik di depan
Jalan!!!